Jadi yang dibahas adalah:
- Hansi Flick resmi menyetujui perpanjangan kontrak dengan Barcelona hingga Juni 2027.
- Tanda tangan resmi akan dilakukan bulan Mei 2025, setelah semua detail dan draft kontrak disetujui.
- Flick menyapu bersih 4 kemenangan atas Real Madrid musim ini, mencetak total 16 gol.
- Dalam 57 laga musim pertamanya, Flick menorehkan 42 kemenangan dan 2 trofi domestik.
- Barcelona bisa mengunci gelar La Liga 2024/25 jika menang atas Espanyol pada Jumat (16/5).
LIGA.ID – Flick Sepakati Perpanjangan Kontrak Satu Tahun Lebih Lama, Resmi Teken Bulan Ini Setelah Bungkam Real Madrid 4 Kali Beruntun!
Barcelona akhirnya memastikan masa depan pelatih kepala mereka, Hansi Flick. Sang pelatih asal Jerman telah menyetujui setiap detail perpanjangan kontraknya bersama klub asal Catalunya itu hingga Juni 2027. Kabar ini disampaikan oleh jurnalis terpercaya Fabrizio Romano, yang mengonfirmasi bahwa semua proses administrasi telah selesai dan tinggal menunggu penandatanganan resmi dalam waktu dekat.
Kesepakatan ini menjadi semacam “penghargaan dini” dari manajemen klub atas performa luar biasa Flick di musim debutnya. Tak hanya sukses menyapu bersih empat El Clasico musim ini, Flick juga sudah mempersembahkan dua trofi bergengsi dan membawa Blaugrana berada di ambang gelar La Liga.
Flick Sepakat, Teken Resmi Tinggal Menunggu
“Hansi Flick telah menyetujui setiap detail kesepakatan baru di Barcelona yang berlaku hingga Juni 2027,” tulis Fabrizio Romano dalam akun X resminya, Senin.
“Semuanya sudah selesai dan akan segera diresmikan bulan ini dengan tanda tangan resmi, tetapi sudah disetujui dengan draf kontrak. Segera resmi. Satu tahun lagi untuk Flick di Barça,” tambahnya.
Perpanjangan ini mempertegas komitmen jangka panjang antara Flick dan Barcelona. Awalnya kontrak Flick hanya berdurasi dua tahun (2024–2026), namun keberhasilannya dalam waktu singkat membuat manajemen langsung menambah satu tahun masa kerja, bahkan sebelum musim benar-benar selesai.
Empat Kali El Clasico, Empat Kemenangan
Salah satu tonggak utama di balik kepercayaan penuh ini adalah rekor sempurna Flick melawan rival abadi Real Madrid. Dalam empat pertemuan El Clasico musim ini, Flick mengantarkan Barcelona menang empat kali berturut-turut, mencetak total 16 gol dan hanya kebobolan 7 kali.
Kemenangan terakhir datang pada jornada ke-35 La Liga, saat Barcelona menaklukkan Madrid dengan skor dramatis 4-3 di Stadion Olimpiade Lluis Companys. Sebelumnya, mereka juga menang 4-0 di pertemuan pertama liga, 5-2 di Supercopa de España, dan 3-2 di Copa del Rey.
Tak heran jika publik Camp Nou kini memandang Flick sebagai penyelamat baru era pasca-Xavi. Ia datang tanpa banyak gembar-gembor, namun langsung memberikan hasil yang sangat nyata.
Statistik Luar Biasa di Tahun Pertama
Selama 57 pertandingan pertamanya bersama Blaugrana, Flick berhasil membukukan rekor mengesankan:
- 42 kemenangan
- 7 hasil imbang
- 8 kekalahan
- 167 gol dicetak
- 69 kebobolan
Selain itu, Flick sudah menghadirkan dua trofi domestik, yakni Copa del Rey dan Supercopa de España. Dan kini ia berpeluang menyempurnakan musim debutnya dengan gelar La Liga, setelah membawa Barca unggul 7 poin atas Madrid dengan 3 laga tersisa.
Liga Bisa Dikunci Lawan Espanyol
Barcelona akan berkesempatan menyegel gelar juara La Liga lebih awal jika mampu mengalahkan Espanyol pada pekan ke-36. Laga ini akan digelar di RCDE Stadium, Jumat (16/5) pukul 02.30 WIB. Jika menang, Barca akan resmi menutup musim sebagai juara, sekaligus mengukuhkan dominasi Flick dalam tahun pertamanya.
Kemenangan atas Espanyol tak hanya akan mengamankan gelar, tetapi juga menjadi simbol kebangkitan penuh Barcelona setelah dua musim inkonsisten. Ini bisa menjadi momen yang mengukir Flick sebagai salah satu pelatih tersukses dalam sejarah debut Blaugrana.
Flick dan Visi Jangka Panjang
Dengan perpanjangan kontrak ini, jelas bahwa Flick dan manajemen klub memiliki visi jangka panjang yang sejalan. Di tengah keterbatasan finansial klub, Flick mampu mengangkat performa pemain muda seperti Lamine Yamal, Pau Cubarsí, Fermin López, hingga Vitor Roque.
Selain itu, chemistry Flick dengan pemain senior seperti Robert Lewandowski dan Ilkay Gündogan—eks anak asuhnya di Bayern dan timnas Jerman—menjadi fondasi stabil dalam ruang ganti.
Tak hanya memoles taktik di lapangan, Flick juga menanamkan disiplin tinggi dan mentalitas juara. Sesuatu yang selama ini dirindukan publik Camp Nou pasca kepergian Ernesto Valverde dan kegagalan proyek Koeman maupun Xavi.