
LIGA.ID – Statistik MU vs Arsenal lengkap menunjukkan dominasi Setan Merah dengan 22 tembakan dan 62% penguasaan bola. Namun gol tunggal Calafiori bawa Arsenal menang 1-0 di Old Trafford.
Pertandingan seru tersaji di Old Trafford pada laga pembuka Premier League 2025/26, Minggu (16/8/2025) malam WIB. Manchester United vs Arsenal berakhir dengan skor 0-1 untuk kemenangan tim tamu.
Gol semata wayang dicetak Riccardo Calafiori di menit ke-13 lewat situasi sepak pojok. Meski MU mendominasi jalannya pertandingan dengan penguasaan bola dan jumlah tembakan, efektivitas Arsenal membuat mereka sukses membawa pulang tiga poin.
Mari kita bedah lebih detail statistik MU vs Arsenal lengkap berikut ini.
Penguasaan Bola: MU Menguasai, Arsenal Menunggu
Dari segi kontrol permainan, Manchester United benar-benar dominan.
- Manchester United: 62%
- Arsenal: 38%
MU lebih banyak mengalirkan bola, mencoba membongkar pertahanan rapat The Gunners. Gelandang seperti Casemiro dan Bruno Fernandes terus mengatur tempo, sementara Mbeumo dan Cunha jadi tumpuan serangan.
Sebaliknya, Arsenal lebih memilih bertahan rapat sambil sesekali melancarkan serangan balik cepat. Strategi itu terbukti efektif karena mampu meredam tekanan tuan rumah.
Jumlah Tembakan: MU Boros Peluang
Salah satu statistik paling mencolok adalah jumlah tembakan.
- Manchester United: 22 tembakan (7 on target)
- Arsenal: 9 tembakan (3 on target)
MU memiliki lebih dari dua kali lipat percobaan dibanding Arsenal. Sayangnya, finishing mereka masih bermasalah. David Raya di bawah mistar juga tampil gemilang dengan 7 penyelamatan penting.
Arsenal sendiri hanya butuh sedikit peluang, namun satu di antaranya berhasil dimanfaatkan oleh Calafiori untuk mencetak gol kemenangan.
Passing dan Akurasi Umpan
Dalam distribusi bola, MU juga lebih unggul.
- Manchester United: 475 umpan dengan akurasi 82%
- Arsenal: 294 umpan dengan akurasi 74%
Angka ini menunjukkan bahwa MU lebih dominan dalam membangun serangan dari lini tengah. Akan tetapi, akurasi umpan ke sepertiga akhir lapangan masih belum tajam.
Arsenal justru lebih direct. Mereka tidak banyak memainkan bola, tetapi fokus mencari celah melalui serangan balik cepat via Saka dan Martinelli.
Bola Mati Jadi Pembeda
Gol semata wayang dalam laga ini datang dari situasi bola mati. Declan Rice melepaskan tendangan sudut, bola gagal dihalau dengan sempurna, dan disambar Calafiori menjadi gol.
MU sendiri memiliki 3 tendangan sudut, namun tidak ada yang membuahkan gol. Arsenal unggul dengan 4 kali sepak pojok, salah satunya berbuah kemenangan.
Ini menunjukkan betapa pentingnya detail bola mati di laga besar seperti MU vs Arsenal.
Performa Individu: Mbeumo, Cunha, dan Calafiori
Beberapa pemain tampil menonjol dalam laga ini.
- Riccardo Calafiori (Arsenal) – Pahlawan kemenangan lewat gol sundulan, sekaligus tampil solid di lini belakang.
- David Raya (Arsenal) – Menjadi bintang dengan sederet penyelamatan krusial yang membuat MU frustrasi.
- Bryan Mbeumo (MU) – Rajin membuka ruang dan menciptakan peluang, meski belum bisa mencetak gol.
- Matheus Cunha (MU) – Berbahaya dengan kecepatannya, sempat memaksa Raya bekerja keras.
Jika dilihat dari statistik keseluruhan, sebenarnya Manchester United pantas setidaknya mendapat hasil imbang. Mereka unggul dalam semua aspek kecuali satu: efektivitas.
Arsenal hanya butuh 9 tembakan dan satu situasi bola mati untuk mencetak gol. Sementara MU sudah melepaskan 22 tembakan namun gagal membobol gawang lawan.
Ruben Amorim punya banyak pekerjaan rumah, terutama soal finishing. Sementara Mikel Arteta bisa tersenyum karena pasukannya mampu tampil klinis di laga tandang sulit.