Dampak Buruk Terhentinya QNB League Bagi Persebaya Surabaya

Indonesia Super League (ISL) 2015 yang kemudian berganti nama menjadi Qatar National Bank League (QNB League) diberhentikan oleh PSSI melalui PT Liga Indonesia setelah dengan sukses besar menyelesaikan dua pertandingan.

Tentu saja berhentinya kompetisi sepak bola yang memiliki kasta paling tinggi di Indonesia ini membuat jadwal kompetisi yang telah disusun menjadi berantakan, belum lagi efek terhenitnya liga ini juga pastinya akan berpengaruh pada keuangan klub karena anggaran yang digunakan untuk berkompetisi juga pasti akan membengkak.

Dampak buruk terhentinya QNB League di tengah jalan ini juga dialami klub sekelas Arema Cronus dan Persebaya.
Persebaya yang dihuni oleh beberapa pemain muda potensial yang salah satunya adalah gelandang andalan Timnas Indonesia, Evan Dimas Darmono, juga merasakan hal yang sama.

Pelatih Persebaya, Ibnu Graham mengatakan bahwa anak asuhnya yang terdiri dari banyak pemain muda telah mulai mengerti bagaimana peta sepakbola nasional dewasa ini, tetapi bila kompetisi berhenti dan jika nanti ditambah sepakbola Indonesia akan mendapatkan sanksi dari FIFA tetntu akan berujung dengan matinya karir pemain-pemain muda Persebaya dan nafkah pemain yang lain pun akan ikut mati.

Baca Juga:

  • Klasemen Liga 1, Usai Persebaya Tekuk PSS Sleman 1-0
  • Yah, Borussia Dortmund Gagal Lawan Persib dan Persebaya, Tapi Tetap Main Lawan Klub Malaysia
  • Ini Yang Dilakukan Mahmoud Eid Ketika Sampai Di Swedia
  • Jadwal Persebaya Di Piala Gubernur Jawa Timur 2020
  • Bonek Boleh Lega, Persebaya Bisa Bermarkas Di Surabaya
  • Begini Skuat Pemain Asing Persebaya Untuk Liga 1 2020, Tak Ada Pemain Belakang
  • Makan Konate Resmi Jadi Bagian Dari Skuat Persebaya Untuk Liga 1 2020
  • Biodata Mahmoud Eid, Pemain Timnas Palestina Yang Bergabung Persebaya
  • Jadwal Pertandingan Persebaya Bulan Desember 2019, Pertandingan Sulit
  • Jelang Persebaya Vs PSM Makassar: David da Silva Mulai Ikut Latihan