
LIGA.ID – Manchester United harus tersingkir dari Piala FA setelah menelan kekalahan dramatis dari Fulham melalui adu tendangan penalti.
Manchester United yang sempat tertinggal dulu, sempat membuat gol penyeimbang kedudukan dari Bruno Fernandes, setelah tandukan Calvin Bassey di penghujung babak pertama, sempat membawa harapan bagi Setan Merah. Namun, pertandingan harus ditentukan lewat adu penalti yang akhirnya dimenangkan oleh tim tamu dengan skor 4-3. Dengan hasil ini, Fulham melaju ke perempat final dan akan menghadapi Crystal Palace.
Dalam wawancara setelah pertandingan, Ruben Amorim membeberkan penyebab kekalahan MU dari Fulham
Kesalahan yang Berakibat Fatal
Pelatih Manchester United, Ruben Amorim, menyoroti kebobolan timnya dari situasi bola mati. “Kami berhasil mencetak gol di babak kedua, tetapi gol dari bola mati itu sangat merugikan kami. Kami tahu, setelah turun minum, pertandingan akan semakin sulit dan kami harus menekan lebih tinggi. Kami mampu melakukannya dan mencetak gol, serta memiliki peluang terbaik dalam pertandingan. Namun, ada saat-saat di mana kami sedikit menurun. Kami tidak bisa mengontrol seluruh permainan, tidak bisa selalu menekan tinggi, tetapi kami memahami jalannya pertandingan,” ujarnya.
Ketidakberuntungan di Adu Penalti
Amorim menyayangkan hasil adu penalti yang tidak berpihak kepada timnya. “Pada akhirnya, penalti bisa berakhir ke arah mana pun dan hari ini bukan hari kami. Kami mencoba menenangkan para pemain, tetapi kami tahu bahwa adu penalti adalah soal teknik dan perasaan. Kami telah berlatih sebelum pertandingan ini, berbicara dengan para pemain, dan memilih eksekutor. Semua pemain ingin mengambil penalti, tetapi terkadang keberuntungan kecil itu tidak berpihak kepada kami untuk melangkah ke babak berikutnya.” tutup pelatih Manchester United tersebut.
Meskipun begitu, Ruben Amorim tetap memberikan apresiasi atas performa anak asuhnya, tertutama di 35 menit pertandingan.
Amorim mengapresiasi bagaimana timnya bermain dalam sebagian besar pertandingan. “Saya pikir kami mengendalikan permainan selama 35 menit dengan penguasaan bola yang baik. Di sisa pertandingan, kami menciptakan peluang terbaik. Kami tidak bisa bermain selama 90 menit dengan cara yang sama, tetapi kami terus meningkatkan durasi bermain dengan penguasaan bola dan kepercayaan diri yang lebih tinggi. Kadang menang, kadang kalah, dan kami sudah tahu bahwa musim ini akan seperti ini.” tutupnya.