- Como belum pernah kalah dari Lecce di Serie A (4 menang, 1 imbang).
- Como dua kali bertandang ke Lecce dan tak pernah kalah (menang 4-1 dan imbang 0-0).
- Lecce hanya dapat 1 poin dari 7 laga terakhir – tren performa sangat buruk.
- Lecce gagal mencetak gol dalam 5 dari 7 laga kandang terakhir.
- Como mengincar tiga kemenangan beruntun di Serie A untuk pertama kali sejak 1952.
LIGA.ID – Pertandingan antara Lecce vs Como yang akan digelar pada Sabtu, 19 April 2025 pukul 20.00 WIB di Stadio Comunale Via del Mare bukan hanya penentu nasib kedua tim di Serie A, tetapi juga menyimpan sejumlah fakta menarik yang jarang diketahui.
Berikut ini lima insight penting yang bisa memberikan gambaran lebih dalam mengenai duel seru ini:
1. Lecce Jadi Lawan Favorit Como di Serie A
Bagi Como, Lecce adalah salah satu lawan yang paling bersahabat dalam sejarah keikutsertaan mereka di Serie A. Dari lima pertemuan terakhir melawan Lecce di kasta tertinggi Liga Italia, Como belum pernah sekalipun merasakan kekalahan.
Rekor pertemuan: 4 kemenangan dan 1 hasil imbang untuk Como.
Ini menjadikan Lecce sebagai tim yang paling sering Como hadapi tanpa pernah kalah di Serie A. Statistik ini tentu menjadi suntikan motivasi tersendiri bagi skuad Lariani untuk kembali meraih poin maksimal di laga tandang kali ini.
2. Rekor Manis Como di Kandang Lecce
Como tidak hanya unggul secara umum, tetapi juga memiliki catatan impresif saat bermain di kandang Lecce. Dua kali Como bertandang ke markas Lecce di Serie A — antara tahun 1985 hingga 1989 — hasilnya sangat positif.
Pertandingan pertama: Como menang 4-1.
Pertandingan kedua: Hasil imbang 0-0.
Ini berarti Lecce belum pernah menang atas Como saat bermain di rumah sendiri di kasta tertinggi. Fakta ini tentu bisa jadi beban psikologis bagi tuan rumah yang sedang berjuang keluar dari zona degradasi.
3. Lecce Hanya Raup 1 Poin dari 7 Laga Terakhir
Performa Lecce belakangan ini sangat memprihatinkan. Dalam tujuh pertandingan terakhir di Serie A, tim berjuluk Giallorossi hanya mampu mengumpulkan satu poin — itu pun berkat hasil imbang melawan Venezia pada akhir Februari.
6 kekalahan dan hanya 1 kali imbang menunjukkan betapa lemahnya performa Lecce saat ini. Dalam daftar lima liga top Eropa, hanya Montpellier (7 kekalahan) yang lebih buruk dari Lecce. Bahkan, mereka sejajar dengan tim-tim seperti Leicester City, Monza, Real Valladolid, dan Southampton dalam hal jumlah kekalahan.
4. Seret Gol di Kandang, Lecce Masuk Daftar Terburuk di Eropa
Bermain di kandang seharusnya menjadi kekuatan utama bagi tim yang sedang berjuang, tapi tidak bagi Lecce. Dalam tujuh laga kandang terakhir di Serie A, mereka gagal mencetak gol dalam lima pertandingan.
Dalam catatan lima liga top Eropa pada tahun 2025, hanya Leicester City (6 laga) yang lebih buruk dari Lecce dalam hal gagal mencetak gol di kandang.
Giallorossi sejajar dengan tim seperti Alavés, Hellas Verona, dan Venezia, yang dikenal juga memiliki lini serang kurang tajam. Ini bisa menjadi celah besar yang akan dimanfaatkan Como di pertandingan nanti.
5. Como Incar Tiga Kemenangan Beruntun untuk Pertama Kalinya Sejak 1952
Kemenangan atas Torino dan Monza dalam dua pertandingan terakhir membuat Como kini berada di ambang sejarah baru. Jika berhasil mengalahkan Lecce, maka untuk pertama kalinya sejak Mei-Juni 1952, Como akan meraih tiga kemenangan beruntun di Serie A.
Ini bukan sekadar catatan statistik, melainkan bentuk nyata dari kebangkitan tim asuhan Moreno Longo musim ini. Tren positif ini tentu membuat Como lebih percaya diri menghadapi laga tandang kontra Lecce.
Como Unggul Statistik, Lecce Wajib Waspada
Berdasarkan insight dan data statistik di atas, Como tampaknya lebih siap dan percaya diri untuk menghadapi pertandingan ini. Selain unggul dalam rekor pertemuan, mereka juga sedang dalam momentum yang bagus.
Sementara Lecce harus segera menemukan kembali ritme terbaiknya jika ingin bertahan di Serie A musim depan. Kemenangan menjadi harga mati, meski tantangan dari Como akan sangat berat.
Pertandingan ini tak hanya menentukan posisi klasemen, tapi juga menjadi ajang pembuktian siapa yang lebih pantas bertahan di kasta tertinggi sepak bola Italia.