
Dalam potret ini, Ole Romeny tampak sedang memusatkan konsentrasi menjelang eksekusi penalti. Sorot matanya tajam, namun menyimpan sisi emosional — ternyata ia memikirkan ibunya di tengah tekanan besar.
“Yang terlintas justru perasaan mama saya,” ungkap Romeny seusai laga. Perkataan itu menambah lapisan emosional dari gol semata wayang yang ia cetak ke gawang China. Momen ini menjadi bukti bahwa sepak bola bukan sekadar taktik dan teknik, tetapi juga hati dan keluarga.
