
LIGA.ID – Pertarungan antara Real Betis dan Chelsea di UEFA Europa Conference League tak hanya menyajikan skor mencolok 4-1 untuk kemenangan The Blues.
Namun, sorotan utama justru tertuju pada dua nama besar yang bermain untuk tim berbeda: Jadon Sancho dan Antony, dua winger yang saat ini tengah ‘magang’ di klub lain, namun sejatinya masih terikat kontrak dengan Manchester United.
Laga ini menjadi panggung menarik bagi dua pemain yang sedang mencari jalan pulang atau bahkan arah baru dalam karier mereka. Antony mengenakan seragam Real Betis sebagai starter, sementara Jadon Sancho memulai laga dari bangku cadangan untuk Chelsea, sebelum akhirnya masuk dan mencetak gol.
Jadon Sancho Bersinar Saat Masuk Sebagai Pemain Pengganti
Jadon Sancho yang kini dipinjamkan ke Chelsea oleh Manchester United, menunjukkan performa meyakinkan dalam laga ini. Ia masuk menggantikan Pedro Neto pada menit ke-61, dan langsung memberikan dampak positif dalam permainan ofensif tim London Barat tersebut.
Sancho mencetak gol ketiga Chelsea di menit ke-83 melalui kerja sama apik dengan Kiernan Dewsbury-Hall. Gol tersebut tidak hanya mempertegas dominasi Chelsea atas Betis, tapi juga menjadi momen pembuktian bahwa sang winger masih memiliki kualitas kelas dunia yang dibutuhkan oleh tim mana pun.
Bukan hanya mencetak gol, Sancho juga memperlihatkan visi permainan, kreativitas, dan ketenangan dalam membangun serangan dari sisi kiri. Meski sempat diganjar kartu kuning, penampilan Sancho mendapat banyak pujian, terutama dari fans Chelsea yang menilai ia layak mendapat lebih banyak menit bermain di laga-laga penting.
Antony Tampil sebagai Starter, Tapi Tak Efektif
Di sisi lain, Antony yang juga merupakan pemain pinjaman dari Manchester United, diturunkan sebagai starter oleh pelatih Real Betis, Manuel Pellegrini. Ia menempati posisi sayap kanan dalam formasi 4-2-3-1, mendampingi Isco dan Abde Ezzalzouli di belakang striker Cédric Bakambu.
Sayangnya, Antony gagal memberikan kontribusi maksimal. Ia memang bermain penuh dan sempat mengancam lini pertahanan Chelsea dengan kecepatannya, namun finishing serta keputusannya dalam mengambil opsi serangan masih jauh dari harapan. Ia juga menerima kartu kuning pada menit ke-88, menambah catatan minor dalam penampilannya.
Beberapa media lokal Spanyol mengkritik keputusan Pellegrini yang tetap mempertahankan Antony sepanjang 90 menit, padahal performanya dinilai tak terlalu berpengaruh dalam membongkar lini belakang Chelsea yang dikawal Chalobah dan Colwill.
Dua Nasib, Satu Arah: Menentukan Masa Depan di Tengah Ketidakpastian
Yang menarik dari laga ini bukan sekadar kontribusi di atas lapangan, tetapi konteks di balik kehadiran Sancho dan Antony. Keduanya adalah pemain mahal Manchester United yang kini berada di luar rencana pelatih Ruben Amorim untuk musim depan.
Sancho dipinjamkan ke Chelsea demi mendapatkan menit bermain reguler usai konflik dengan manajemen MU, sementara Antony dilepas ke Betis untuk mengembalikan kepercayaan diri setelah performa yang inkonsisten selama dua musim terakhir di Old Trafford.
Dengan performa impresif Sancho dalam laga ini, banyak yang mulai bertanya: apakah Chelsea akan mencoba mempermanenkan jasanya? Di sisi lain, Antony harus segera meningkatkan kualitas permainannya jika ingin meyakinkan Betis atau klub lain untuk menebusnya secara permanen di akhir musim.
Pertandingan ini menjadi momen pembuktian untuk dua pemain yang saat ini “mencoba peruntungan” di tempat baru. Jadon Sancho berhasil menunjukkan bahwa dirinya masih layak berada di level atas sepak bola Eropa. Sementara Antony, meski belum maksimal, masih punya waktu untuk membalikkan persepsi terhadapnya.
Bagi Manchester United, laga ini menjadi cerminan dari potensi pemain mereka yang terbuang. Entah akan kembali ke Old Trafford atau pindah permanen, yang pasti, Sancho dan Antony harus terus membuktikan bahwa mereka bukanlah ‘barang gagal’, melainkan aset yang hanya butuh tempat yang tepat.