
LIGA.ID – Pertandingan bertajuk Derby Jawa Timur antara Arema FC dan Persebaya Surabaya pada lanjutan Liga 1 2024/2025 berakhir imbang 1-1. Meski skor imbang, laga ini menyajikan banyak fakta dan statistik menarik yang menunjukkan betapa sengitnya persaingan kedua tim.
Berikut rangkuman lengkap fakta dan data menarik dari laga panas yang digelar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Minggu (27/4/2025).
1. Persebaya Dominasi Permainan
Persebaya Surabaya tampil lebih dominan sepanjang pertandingan. Bajol Ijo mencatatkan 56 persen penguasaan bola dibandingkan Arema FC yang hanya menguasai 44 persen.
Dominasi ini menunjukkan bahwa Persebaya lebih banyak mengendalikan ritme pertandingan, terutama di lini tengah. Namun sayangnya, dominasi tersebut belum sepenuhnya membuahkan hasil maksimal.
2. Persebaya Lebih Banyak Menciptakan Peluang
Selain unggul penguasaan bola, Persebaya juga lebih aktif menyerang. Mereka melepaskan 7 tembakan tepat sasaran ke gawang Arema, sedangkan Arema lebih sedikit mengancam pertahanan lawan.
Meski lebih agresif, efektivitas penyelesaian akhir menjadi masalah utama bagi Bajol Ijo, karena hanya satu gol yang bisa mereka ciptakan melalui penalti.
3. Arema Efektif di Situasi Bola Mati
Gol Arema FC lahir dari situasi bola mati. Pada menit ke-70, Thales memanfaatkan skema tendangan bebas dengan sempurna setelah menerima umpan dari C. Lokolingoy. Sundulan keras Thales tidak mampu dihalau kiper Persebaya.
Hal ini menunjukkan bahwa Arema sangat berbahaya dalam memanfaatkan set-piece, meski secara permainan terbuka mereka kalah dari Persebaya.
4. Penalti Menjadi Penyelamat Persebaya
Saat tertinggal 0-1, Persebaya mendapat hadiah penalti pada menit ke-78. Bruno yang maju sebagai algojo, dengan tenang mengarahkan bola ke sudut gawang dan menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Gol penalti ini menjadi penyelamat Bajol Ijo sekaligus memperpanjang catatan Bruno sebagai salah satu pemain kunci dalam skuad Persebaya musim ini.
5. Banyak Kartu Kuning Warnai Laga
Pertandingan berjalan dengan tensi tinggi, terbukti dari banyaknya kartu kuning yang dikeluarkan wasit. Total ada 6 kartu kuning yang diberikan, rinciannya:
- Arema FC: Thales (30’), Julián Guevara (76’), dan Salim Tuharea.
- Persebaya: Ardi Idrus (26’), Bruno (55’), dan Dejan Tumbas (86’).
Ini mencerminkan ketatnya duel serta kerasnya pertandingan yang sarat emosi.
6. Head to Head Persebaya Masih Unggul Atas Arema
Persebaya masih mendominasi kemenangan atas Arema. Dalam tujuh kali pertemuan terakhir, Persebaya memenangkan enam pertandingan, sedangkan satu pertandingan lainnya berakhir seri.
Head-to-Head Persebaya Surabaya vs Arema FC:
- 28 April 2025: Persebaya Surabaya 1-1 Arema
- 7 Desember 2024: Persebaya Surabaya 3-2 Arema
- 27 Maret 2024: Arema 0-1 Persebaya Surabaya
- 23 September 2023: Persebaya Surabaya 3-1 Arema
- 11 April 2023: Persebaya Surabaya 1-0 Arema
- 1 Oktober 2022: Arema 2-3 Persebaya Surabaya
- 23 Februari 2022: Persebaya Surabaya 1-0 Arema
- 6 November 2021: Arema 2-2 Persebaya Surabaya
7. Performa Persebaya, Tak Terkalahkan di 4 Pertandingan Terakhir
Walau hanya bermain imbang, hasil ini memperpanjang catatan Persebaya yang kini belum terkalahkan dalam empat pertandingan terakhir. Persebaya mengalami kekalahan terakhir saat dijamu PSM Makassar di awal bulan Maret lalu.
Hasil Pertandingan Terakhir Persebaya Surabaya:
- 27 April 2025: Arema 1-1 Persebaya Surabaya
- 20 April 2025: Persebaya Surabaya 1-0 Madura United
- 12 April 2025: Persija Jakarta 1-1 Persebaya Surabaya
- 12 Maret 2025: Persebaya Surabaya 1-1 PSIS Semarang
- 7 Maret 2025: PSM Makassar 0-1 Persebaya Surabaya
8. Bruno Kian Penting untuk Persebaya
Gol penalti yang dicetak Bruno menambah kontribusinya musim ini. Sang striker kini menjadi salah satu pemain paling produktif bagi Persebaya, baik dalam open play maupun eksekusi penalti.
Kehadiran Bruno menjadi kunci utama serangan Persebaya yang mengandalkan kecepatan dan ketajamannya di lini depan.
9. Laga Sarat Emosi Tanpa Pemenang
Meski banyak peluang, gol, dan kartu kuning, kedua tim harus puas berbagi angka. Ini menegaskan bahwa dalam sebuah derby, mentalitas dan fokus menjadi faktor penentu, bukan hanya statistik di atas kertas.