
LIGA.ID – Pertarungan seru tersaji di babak pertama laga semifinal Piala AFF U-23 2025 antara Indonesia U23 dan Thailand U23. Bertempat di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Kamis (24/7) malam, Garuda Muda menunjukkan penguasaan permainan yang sangat dominan. Namun, hingga peluit turun minum berbunyi, papan skor tetap menunjuk angka 0-0.
Dominasi Total Indonesia dalam Penguasaan Bola
Indonesia U23 tampil agresif dan mengendalikan tempo sejak menit pertama. Timnas Indonesia mencatatkan penguasaan bola mencapai 79%, jauh mengungguli Thailand yang hanya menguasai 21% permainan. Dominasi tersebut diperkuat oleh 278 umpan akurat yang dilepaskan Indonesia dengan tingkat keberhasilan 86%. Angka ini menunjukkan betapa solidnya penguasaan lini tengah Indonesia di sepanjang babak pertama.
Sebaliknya, Thailand terlihat lebih pasif dan mengandalkan serangan balik cepat. Mereka hanya mencatatkan 48 umpan akurat dan 59% akurasi umpan, sebuah tanda bahwa mereka lebih memilih untuk bertahan dan menunggu celah.
Statistik Menunjukkan Kendali, Bukan Produktivitas
Meski menguasai jalannya pertandingan, Indonesia belum mampu memanfaatkan dominasi tersebut menjadi gol. Dari total enam tembakan yang dilepaskan, hanya satu yang mengarah ke gawang. Lima lainnya masih melenceng dari sasaran, membuat akurasi tembakan Indonesia hanya 13%. Ini menjadi catatan penting bahwa penguasaan bola tinggi tak serta merta menjamin efektivitas serangan.
Di sisi lain, Thailand justru tampil lebih efisien dalam menyerang. Meski hanya memiliki beberapa peluang, mereka juga mencatatkan satu tembakan tepat sasaran dari total tiga percobaan. Bahkan, mereka sedikit unggul dalam hal tendangan gawang dengan enam kali percobaan, berbanding satu milik Indonesia.
Laga Dihiasi Pelanggaran dan Kartu
Intensitas pertandingan cukup tinggi. Babak pertama ditandai dengan sejumlah pelanggaran keras dari kedua tim. Wasit pun harus mengeluarkan dua kartu kuning untuk pemain Thailand dan satu untuk pemain Indonesia. Meski demikian, tidak ada kartu merah yang dikeluarkan hingga turun minum, menandakan bahwa tensi masih dalam batas wajar.
Thailand sempat memaksa kiper mereka melakukan satu penyelamatan penting untuk menggagalkan peluang emas Indonesia. Sementara itu, lini belakang Indonesia juga bekerja cukup sigap dengan dua kali melakukan blok terhadap upaya lawan.
Babak pertama berakhir tanpa gol meski Indonesia tampil sangat dominan. Permainan menyerang yang dibangun melalui penguasaan bola dan umpan-umpan pendek menunjukkan kesiapan taktik dari Garuda Muda. Namun, penyelesaian akhir masih menjadi pekerjaan rumah besar yang harus dibenahi di paruh kedua pertandingan.
Thailand sendiri tampil disiplin dalam bertahan dan beberapa kali cukup merepotkan lewat skema serangan balik. Efisiensi mereka dalam menyerang bisa menjadi ancaman serius jika Indonesia kehilangan konsentrasi.
Laga masih terbuka lebar. Dengan kontrol permainan yang masih dipegang Indonesia, babak kedua akan menjadi ujian seberapa efektif mereka bisa mengubah dominasi menjadi kemenangan. Semua mata kini tertuju ke babak berikutnya—apakah Garuda Muda bisa mencetak gol dan melangkah ke final?