Paul Pogba is back, mimpi buruk itu telah berakhir.
Paul Pogba merasa senang hukumannya atas kasus penggunaan doping akhirnya dipangkas setelah sebelumnya Pogba menang di banding Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) atas hukuman skorsing empat tahun karena gagal tes doping di awal musim 2023/2024 usai pertandingan Juventus Vs Udinese.
Dalam test doping setelah pertandingan tersebut, ditemukan zat yang bisa meningkatkan testosteron meskipun telah dilakukan dua kali tes.
Hasil tes tersebut menandai awal dari krisis besar dalam karier Pogba. Sejak saat itu, Pogba diskors sementara dari kegiatan sepak bola oleh Badan Anti-Doping Italia (NADO). Kasus ini tidak hanya menjadi pukulan besar bagi Pogba secara pribadi, tetapi juga bagi Juventus, yang telah menginvestasikan banyak uang untuk memboyongnya kembali dari Manchester United pada tahun 2022 .
Dengan banding yang telah dikabulkan, kini Paul Pogba hanya perlu menjalani 18 bulan masa hukuman yang sudah dijalaninya selama 18 tahun. Artinya bintang lini tengah Timnas Prancis dan Juventus ini bisa bermain kembali di bulan Maret 2025.
Keputusan ini membuat Paul Pogba sangat senang dan mengaku sudah tak sabar untuk bermain di lapangan lagi berseragam Juventus.
“Akhirnya mimpi buruk ini telah berakhir,” ungkap Paul Pogba.
“Kini saya bisa melihat kedepan lagi dimana saya akan bisa membangun mimpi-mimpi lagi,” lanjut pemain Juventus ini.
“Saya selalu menyatakan bahwa saya tidak pernah dengan sengaja melanggar peraturan Anti-Doping, saya bermain dengan integritas dan saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Pengadilan Arbitrase yang mendengarkan penjelasan saya,” jelas Pogba.
“Ini adalah periode yang sangat menyusahkan dalam hidup saya karena semua yang telah saya kerjakan dengan keras telah tertunda. Terima kasih atas semua cinta dan dukungan. Saya tidak sabar untuk kembali ke lapangan!.” tutup pemain yang juga pernah memperkuat Manchester United ini.
Saat dihukum doping, Paul Pogba sedianya baru menjalani musim keduanya di Juventus setelah Juventus membawanya pulang kembali dari Manchester United.
Namun sayang, perjalanannya di Juventus tak berjalan mulus seperti sebelumnya, pemain yang mendapat predikat sebagai gelandang terbaik dunia ini banyak absen di musim pertama karena cedera lutut, dan alhasil hanya membukukan 12 kali penampilan saja.