LIGA.ID – Laga Torino vs AC Milan di Serie A menghadirkan sejumlah statistik menarik yang menggambarkan dinamika pertandingan. Torino keluar sebagai pemenang dengan skor 2-1 dalam duel sengit yang diwarnai blunder, penyelamatan gemilang, dan eksekusi cepat yang menentukan hasil akhir. Berikut adalah beberapa angka dan fakta menarik dari pertandingan ini.
1. Rekor Beruntun Torino atas Milan di Kandang
Torino mencatat kemenangan kandang ketiga berturut-turut atas AC Milan di Serie A. Terakhir kali mereka mencapai prestasi serupa adalah pada periode 1976-1977 (tiga kemenangan) dan 1947-1949 (empat kemenangan). Ini menunjukkan bahwa Torino semakin sulit ditaklukkan oleh Rossoneri saat bermain di markas mereka.
2. AC Milan Terpuruk di Laga Tandang
Milan kini telah menelan empat kekalahan dalam lima laga tandang terakhir mereka di semua kompetisi (1 menang, 4 kalah). Dari jumlah tersebut, dua kekalahan terjadi di Serie A dan dua lainnya di Liga Champions. Sebelumnya, dalam 12 laga tandang pertama musim ini, Milan hanya kalah empat kali (6 menang, 2 seri, 4 kalah). Statistik ini menunjukkan adanya tren buruk dalam performa tandang mereka.
3. Malick Thiaw dan Kutukan Gol Bunuh Diri
Bek Milan, Malick Thiaw, mencetak gol bunuh diri dalam pertandingan ini, yang menjadikannya pemain kedua dalam sejarah AC Milan yang mencetak dua gol bunuh diri ke gawang tim yang sama dalam satu musim Serie A. Sebelumnya, hanya Franco Baresi yang mengalami hal serupa ketika menghadapi Pescara pada musim 1992/93.
4. Dominasi Milinković-Savić di Bawah Mistar
Torino bisa saja kebobolan lebih banyak jika bukan karena performa gemilang kiper mereka, Vanja Milinković-Savić. Ia berhasil melakukan beberapa penyelamatan krusial, termasuk menggagalkan penalti Christian Pulisic pada menit ke-32. Penalti tersebut menjadi momen penting yang mengubah jalannya pertandingan.
5. Kecepatan Torino dalam Menghukum Milan
Setelah Milan menyamakan kedudukan melalui Tijjani Reijnders pada menit ke-74, Torino hanya butuh dua menit untuk kembali unggul. Gol kemenangan yang dicetak Gvidas Gineitis pada menit ke-76 menjadi contoh bagaimana Torino mampu bereaksi dengan cepat dan memanfaatkan kelengahan Milan.
6. Peluang Milan yang Terbuang
Milan menciptakan banyak peluang di sepanjang pertandingan, tetapi efektivitas mereka menjadi masalah besar. Dari 15 tembakan yang mereka lepaskan, hanya satu yang berbuah gol. Selain itu, mereka gagal memanfaatkan penalti dan beberapa peluang emas lainnya yang berhasil digagalkan oleh Milinković-Savić.
7. Perubahan Strategi di Babak Kedua
Milan mencoba mengubah jalannya pertandingan dengan melakukan lima pergantian pemain. Stefano Pioli memasukkan Tammy Abraham, Riccardo Sottil, Francesco Camarda, Samuel Chukwueze, dan Youssouf Fofana untuk menambah daya gedor. Namun, perubahan tersebut tidak cukup untuk membalikkan keadaan.
Torino menunjukkan efektivitas luar biasa dalam memanfaatkan peluang dan pertahanan yang solid saat menghadapi Milan. Sementara itu, Rossoneri harus mengevaluasi kelemahan mereka, terutama dalam bertahan dan memanfaatkan peluang. Dengan hasil ini, Torino naik ke peringkat 11 klasemen Liga Italia, sementara Milan tetap tertahan di posisi ketujuh, enam poin dari zona Liga Champions.