Tinggalkan Liga 1, Ramadhan Sananta Pilih Gabung Klub Brunei Demi Tantangan, Bukan Uang!

LIGA.ID – Keputusan mengejutkan datang dari Ramadhan Sananta, striker muda andalan Timnas Indonesia. Di usia 22 tahun, ia resmi meninggalkan kompetisi Liga 1 dan memilih bergabung dengan DPMM FC, klub asal Brunei Darussalam yang bakal tampil di Malaysia Super League musim ini.

Bukan tanpa alasan, Sananta memilih jalan yang jarang ditempuh pemain muda Indonesia—berkarier di luar negeri, dan yang lebih mengejutkan, bukan karena faktor uang atau kenyamanan, tapi karena tantangan!

“Saya merasa tertantang untuk bermain di luar negeri. Saya pilih tantangan ini bukan masalah uang. Tapi lebih karena kesempatan, dan ini tidak datang dua kali,” kata Sananta dikutip dari Kompas.com.

Tolak Tawaran Lebih Besar Demi Tantangan Baru

Gabriel Budi, agen dari Ramadhan Sananta, mengungkapkan bahwa keputusan ini diambil setelah melalui diskusi panjang. Sebenarnya, ada beberapa klub di Indonesia yang menawarkan nilai kontrak lebih tinggi, namun Sananta dan timnya memilih jalur berbeda.

“Padahal kami punya tawaran lebih tinggi dari tim-tim Indonesia. Tapi kami sepakat pilih tantangan di luar negeri agar pemain lebih berkembang,” ujar Gabriel.

Menurutnya, DPMM FC memang sedang mencari pemain dari kawasan ASEAN yang sesuai dengan gaya main sang pelatih, Jamie Vardy, yang dikenal suka dengan pola bermain menyerang dan agresif. Sananta dianggap cocok dengan filosofi tersebut.

“Prosesnya saat itu mereka cari pemain ASEAN untuk Malaysia Super League. Kebetulan Sananta cocok dengan tipe main pelatih Brunei DPMM. Lalu pihak manajemen Brunei berdiskusi dengan kami, dan akhirnya tercapai kesepakatan,” tambah Gabriel.

Langkah Berani untuk Masa Depan Cerah

Keputusan Sananta ini bisa jadi inspirasi untuk para pemain muda lainnya. Bermain di luar negeri memang penuh risiko, tapi juga membuka peluang untuk berkembang secara mental dan teknis.

Kini tinggal bagaimana Sananta menjawab kepercayaan DPMM FC dan menunjukkan performa terbaiknya di Malaysia Super League. Jika sukses, langkah ini bisa membuka jalan lebih luas lagi ke liga-liga yang lebih kompetitif di Asia, dan mungkin juga Eropa.

Baca Juga:

Exit mobile version