
LIGA.ID – Final Piala AFF U-23 2025 yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, mempertemukan dua kekuatan muda Asia Tenggara: Vietnam U-23 dan Indonesia U-23. Pertandingan berakhir dengan skor tipis 1-0 untuk kemenangan Vietnam berkat gol tunggal Nguyễn Công Phương di menit ke-37. Meskipun Indonesia tampil dominan dalam statistik, hasil akhir berkata lain.
Statistik Pertandingan: Indonesia Unggul Segalanya, Kecuali Gol
Jika melihat angka-angka statistik, sebenarnya Indonesia bisa dibilang tampil sangat dominan:
Statistik | Vietnam U-23 | Indonesia U-23 |
---|---|---|
Shots (Tembakan) | 7 | 7 |
Shots on Target | 2 | 2 |
Possession | 32% | 68% |
Total Passes | 235 | 507 |
Pass Accuracy | 78% | 86% |
Fouls (Pelanggaran) | 9 | 11 |
Yellow Cards | 4 | 2 |
Red Cards | 0 | 0 |
Offsides | 2 | 1 |
Corners | 3 | 3 |
Dari penguasaan bola, Timnas Indonesia U-23 menguasai pertandingan dengan 68% possession, jauh di atas Vietnam yang hanya 32%. Akurasi operan Indonesia juga lebih baik, mencapai 86%, dibandingkan Vietnam yang hanya 78%. Dari segi total operan, skuad Garuda Muda juga menggandakan jumlah umpan Vietnam: 507 berbanding 235.
Namun sayangnya, dominasi di atas kertas tidak menghasilkan gol. Kedua tim sama-sama mencatatkan 2 tembakan tepat sasaran, tapi hanya Vietnam yang bisa memanfaatkannya menjadi gol.
Pertahanan Vietnam Solid, Indonesia Kehabisan Ide
Banyaknya penguasaan bola dan umpan pendek yang dilakukan Indonesia tak mampu membongkar pertahanan rapat Vietnam. Vietnam bermain efektif, menunggu kesalahan lawan, dan mencetak gol dari satu peluang matang. Tim asuhan pelatih Vietnam itu sangat disiplin menjaga area mereka, membuat Indonesia sulit menembus kotak penalti.
Kartu Kuning dan Pelanggaran
Pertandingan juga berjalan cukup keras. Tercatat ada 13 pelanggaran, dengan Indonesia mencatatkan 11 dan Vietnam 9. Total ada 6 kartu kuning yang dikeluarkan wasit: 4 untuk Vietnam dan 2 untuk Indonesia. Meski begitu, tidak ada kartu merah dalam laga ini.
Fakta Menarik: Vietnam Juara Meski Tak Dominan
Statistik memperlihatkan Vietnam bukanlah tim yang dominan dalam menguasai bola, tapi mereka bermain dengan sangat efisien. Ini membuktikan bahwa dalam sepak bola, penguasaan bola yang tinggi tidak menjamin kemenangan. Vietnam membuktikan bahwa efektivitas lebih penting daripada estetika permainan.