LIGA.ID – Bournemouth secara mengejutkan mengalahkan Manchester City dengan skor 2-1 di Vitality Stadium, kemenangan pertama mereka atas juara bertahan Liga Inggris. Hasil ini sekaligus mengakhiri rekor tak terkalahkan City dalam 32 laga di Liga Premier.
Pertandingan yang penuh ketegangan ini menyajikan dua gol Bournemouth dari Antoine Semenyo dan Evanilson, serta gol balasan dari Joško Gvardiol.
Gol Cepat Semenyo Goyahkan Pertahanan City
Bournemouth langsung tancap gas sejak awal pertandingan dan berhasil mencetak gol pembuka melalui Antoine Semenyo pada menit ke-9.
Gol ini berawal dari kerja sama apik dengan bek kiri Milos Kerkez yang mengirim umpan mendatar ke dalam kotak penalti.
Semenyo berhasil mengontrol bola dan melepaskan tembakan dari sudut sempit, yang tak mampu dijangkau Ederson. Keunggulan cepat ini membuat Bournemouth semakin percaya diri menghadapi serangan City yang terkenal agresif.
Setelah gol tersebut, Bournemouth memilih bermain lebih defensif dengan mengandalkan serangan balik.
Skema ini sukses membuat City kesulitan mengembangkan permainan.
Pasukan Pep Guardiola yang mendominasi penguasaan bola dengan 65% berjuang keras untuk menembus pertahanan rapat Bournemouth.
Erling Haaland sempat memperoleh peluang pada menit ke-39, sayangnya tembakan bintang Norwegia ini melebar dari gawang.
Evanilson Gandakan Keunggulan Bournemouth
Masuk babak kedua, Bournemouth tetap setia pada strategi bertahan dan sesekali melancarkan serangan balik cepat.
Taktik ini kembali membuahkan hasil pada menit ke-64 saat Evanilson menambah keunggulan Bournemouth menjadi 2-0.
Bermula dari serangan di sisi kiri, Kerkez sekali lagi memberikan assist, mengirimkan umpan silang yang sempurna ke dalam kotak penalti. Evanilson berhasil menyelesaikan peluang dengan sliding shot yang menghujam gawang Ederson.
Kedudukan 2-0 membuat City semakin tertekan.
Pep Guardiola mencoba mengubah permainan dengan memasukkan Rico Lewis dan Ilkay Gündogan untuk menambah kekuatan serangan.
Meski dominasi City terlihat jelas dengan total 600 operan yang jauh mengungguli Bournemouth, efektivitas tetap menjadi kendala utama.
Upaya Balasan City: Gol dari Gvardiol
Manchester City akhirnya berhasil memperkecil ketertinggalan pada menit ke-82 melalui sundulan Joško Gvardiol.
Memanfaatkan skema tendangan sudut pendek antara Phil Foden dan Bernardo Silva, bola dikirimkan ke dalam kotak penalti dan disambut sundulan Gvardiol. Gol ini memberikan harapan bagi City untuk menyamakan kedudukan.
Menjelang akhir laga, City terus menekan Bournemouth dan hampir mencetak gol penyama kedudukan.
Namun, upaya mereka berhasil digagalkan oleh ketangguhan kiper Mark Travers yang melakukan beberapa penyelamatan gemilang, termasuk menahan tembakan Haaland yang mengenai tiang gawang pada menit tambahan waktu.
Dengan keberanian dan disiplin pertahanan yang tinggi, Bournemouth berhasil mempertahankan keunggulan hingga peluit akhir.
Statistik Pertandingan: Dominasi yang Tidak Cukup bagi City
Meskipun kalah, City mendominasi statistik pertandingan dengan 18 tembakan, namun hanya 4 yang mengarah ke gawang.
Ini menunjukkan betapa solidnya pertahanan Bournemouth dalam memblok setiap peluang yang diciptakan tim tamu.
Sementara itu, Bournemouth bermain lebih efektif dengan hanya membutuhkan 12 tembakan untuk menghasilkan 2 gol.
City juga unggul dalam penguasaan bola (65%) dan akurasi operan yang mencapai 90%.
Namun, keunggulan statistik ini tidak cukup untuk mengamankan kemenangan. Bournemouth yang memiliki xG (expected goals) sebesar 1,8 nyaris setara dengan City yang mencatatkan xG sebesar 1,77, memperlihatkan efektivitas permainan Bournemouth dalam menciptakan peluang berbahaya.
Respon dan Harapan ke Depan
Andoni Iraola, manajer Bournemouth, memuji perjuangan anak asuhnya yang tampil disiplin dan mampu menjalankan strategi dengan sempurna. “Kami tahu melawan City adalah tantangan besar, tetapi para pemain menunjukkan kerja keras dan disiplin luar biasa. Mereka tidak hanya bertahan, tetapi juga mampu memanfaatkan peluang dengan baik,” ujar Iraola.
Di sisi lain, Pep Guardiola mengakui performa apik Bournemouth dan merasa timnya kurang maksimal dalam menyelesaikan peluang. “Kami mendominasi permainan tetapi gagal menciptakan peluang bersih. Kami harus lebih efektif di laga-laga berikutnya,” kata Guardiola.
Dengan kekalahan ini, Manchester City harus bangkit dan segera fokus pada pertandingan Liga Champions melawan Sporting CP di pertengahan pekan ini.
Selain itu, mereka akan kembali berlaga di Liga Inggris dengan menghadapi Brighton pada akhir pekan mendatang. Guardiola berharap timnya mampu kembali ke jalur kemenangan demi mempertahankan peluang mereka di papan atas klasemen.
Sementara itu, Bournemouth akan melanjutkan momentum positif ini saat bertandang ke markas Brentford pada 9 November mendatang.
Dengan dua kemenangan beruntun, Bournemouth kini menempati posisi yang lebih aman di klasemen sementara Liga Premier, membawa harapan baru untuk tetap bertahan di divisi utama musim ini.
Kemenangan Bournemouth atas Manchester City tidak hanya menandai pencapaian bersejarah bagi klub, tetapi juga memberikan peringatan bagi Manchester City bahwa mereka masih harus mengasah ketajaman lini serang.
Bournemouth tampil solid dengan pertahanan yang disiplin dan serangan balik efektif, sementara City harus lebih baik dalam memanfaatkan peluang jika ingin tetap bersaing di puncak klasemen.
Kemenangan ini membuktikan bahwa dalam sepak bola, dominasi penguasaan bola tidak selalu menjamin kemenangan.
Bournemouth berhasil memanfaatkan strategi bertahan dan serangan balik untuk mengamankan tiga poin yang sangat berarti, sementara Manchester City harus segera berbenah dan fokus pada laga berikutnya di Liga Champions.